Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. contoh akulturasi budaya pada perpaduan tradisi lokal(pra islam) dengan tradisi islam:
Masa Pra Islam (menjelang Islam masuk ke Indonesia) tradisi yang berkembang adalah pengaruh Hindu - Budha sedangkan pada Islam masuk maka perpaduan tradisi terjadi pengaruh Islam mulai masuk ke segala aspek kehidupan bentuk akulturasi yang terjadi sebagai berikut :
NON FISIK
Yaitu yang tidak berwujud kebendaan, tetapi berupa adat - isti adat, nilai-nilai atau tradisi lain yang berkembang di masyarakat. Contoh :
- Upacara Sekaten
> Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukan adalah perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (perayaan Sekaten). Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud dilakukan di Demak, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Banten, dan Aceh. Di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon perayaan Maulud disebut Sekaten.
Istilah sekaten berasaln dari kata syahadatain, pengakuan percaya kepada ajaran agama Islam, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul-Nya.
> Sekaten diperkenalkan oleh Raden Patah di Demak pada abad ke-16. Pada saat itu orang Jawa beralih memeluk agama Islam dengan mengucapkan shahadatain. Oleh karena itu, penggunaan nama sekaten pada perayaan tersebut menjadi terkenal. Perayaan Sekaten kemudian diteruskan oleh sultan-sultan berikutnya sehingga menjadi perayaan tahunan. Pada perayaan ini seluruh pusaka kerajaan Yogyakarta dan Surakarta dibersihkan dalam upacara penyucian khusus. Selain itu, sultan membagikan berkah berupa lima jenis nasi yang dibentuk seperti gunung. Kelima macam nasi tersebut mewakili jagad atau dunia orang Jawa.
> Dari peninggalan budaya Sekaten, cobalah cari dan sebutkan bagian-bagian yang merupakan bentuk budaya lokal, Hindu–Budha dan Islam!
- Ziarah Ke Makam
> Ziarah bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah mentradisi. Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi. Istilah ziarah disebut juga dengan sowan (mengunjungi) dan nyekar (meletakkan bunga di atas makam). Ziarah dipercaya dapat membawa berkah dunia dan akhirat.
> Ziarah biasanya dilakukan di makam keluarga, makam wali, makam tokoh penting agama, makam raja, atau di makam tokoh penting masyarakat lainnya. Orang melakukan ziarah dengan tujuan berbeda-beda, misalnya untuk mendapatkan anugerah dengan memuja roh nenek moyang, mensyukuri kebesaran Tuhan, mengingatkan tentang akhirat, menghormati orang yang telah meninggal, atau melanggengkan hubungan antara orang hidup dan yang telah mati. Tradisi ziarah dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama (kebudayaan lokal) dan kebudayaan Hindu–Budha berupa tradisi pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
FISIK
Seni Bangunan (arsitektur)
Asli Indonesia : atap tingkat, prondasi kuat, bentuk bujur sangkar, serambi depan, dan samping, parit depan dan samping.
Makam
> Asli Indonesia : bentuk gugusan cungkup
> Islam : bertulis Arab dan kaligrafi,
contoh : makam Putri Suwari dari Gresik, Makam Sendang Duwur Tuban.
Masjid
Bentuk akulturasi bangunan masjid :
> Atap tumpang : Masjid Agung Cirebon, Ketangka di Sulawesi, Masjid Angke Tambura Jakarta, Masjid Demak, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Agung Banten.
> Bentuk bujur sangkar, ada serambi baik depan maupun samping.
> Ada menara masjid dan beratap kubah.
Menara Masjid
> Menara Masjid Kudus berbentuk candi
Seni Rupa
> Relief
> Kaligrafi
Seni Sastra
> Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh : Hikayat Amir Hamzah, Bayan Budiman, Cerita 1001 malam.
> Babad yaitu : Hikayat yang digubah dalam cerita sejarah, contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, Babad Surakarta.
>Suluk yaitu kitab yang berisi tasawuf, contoh : Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk